Minggu, 04 Desember 2011

KELUHAN-KELUAHAN PADA PENYAKIT JANTUNG



Keluhan –Keluhan Pada Gagal Jantung Kiri
          Kelelahan, kelemahan(fatigue), ini terjadi akibat  Jantung yang lemah tidak bisa memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme sel  , karena adanya sumbatan pada pembuluh darah yang masuk ke jantung , yang mana menurut hukum Frank-Starling semakin besar beban awal maka semakin besar juga otot jantung berkontraksi sehingga otot jantung memaksa memompa darah ke seluruh tubuh sehingga terjadilah kelemahan dan kelelahan.  Akibatnya, organ-organ tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi. Hasilnya adalah kelelahan umum dan kelemahan, yang dapat meningkat sampai kondisi pusing .
          Sesak napas, Karena kapasitas pemompaan darah  berkurang pada seluruh tubuh karena tersumbatnya aarteri koroner sehingga darah tidak bisa  masuk ke jantung dan masuk ke vena pulmonalis yang memasuki paru-paru . di paru-paru tersebut tidak bisa  terjadi proses penuaran O2  dan CO 2.
            Darah  yang kaya oksigen di ventrikel kiri yang mengalir dari paru-paru itu seharusnya dipompa oleh jantung ke dalam sirkulasi. Penumpukan darah pada paru-paru tersebut  menyebabkan sesak napas. Awalnya, sesak napas terasa hanya selama kegiatan fisik karena saat itu tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen dan jantung harus berdenyut lebih cepat.
            Jantung yang lemah tidak bisa melakukannya. Pada tahap selanjutnya, sesak napas terasa bahkan pada saat beristirahat,berbaring pun apalagi dapat menyebabkan sesak napas. Kondisi ini dikenal sebagai ortopnea. Tingkat keparahan gejala ini biasanya tergantung pada seberapa mulai merasakan sesak napas Untuk mengukur tingkat keparahannya,

 Keluhan Gagal jantung kanan
          Batuk, batuk dahak berdarah, suara nafas mendesis (mengi). Karena tumpukan darah di paru-paru, sehingga  pembuluh-pembuluh darah kecil di sekitar alveoli mendapatkan tekanan berat. Serum darah dapat merembes dari kapiler halus ke dalam alveoli. Hal ini dapat mengembangkan edema paru (akumulasi cairan di paru-paru). Fungsi paru-paru akan terganggu dan membuat  kesulitan bernapas  seringkali terbatuk-batuk, yang dapat disertai dahak berdarah. Napas bersuara mendesis.
          Pembengkakan pada kaki kanankeluhan ini tidak hanya kita peroleh dari pasien melainkan kita bias melihat juga .Ini akibat dari  Penumpukan darah yang menyebabkan  kelemahan otot jantung di ventrikel kanan menghalangi sistem vena.
            Hal ini dapat mempengaruhi semua organ dan semua bagian tubuh. Akibatnya  terjadi perpanjangan urat leher atau akumulasi cairan di antara paru dan dinding dada. Ruang ini adalah rongga pleura. Akumulasi cairan yang disebut efusi pleura ini menyebabkan nyeri dada dan sesak napas. Kemacetan di perut dapat menyebabkan pembesaran hati (hepatomegali) dan mungkin limpa (splenomegali). Hal ini menyebabkan keterbatasan fungsional organ-organ itu. Seringkali, aliran empedu terhambat sehingga menimbulkan gejala penyakit kuning. Jantung mungkin membesar. Dalam kasus yang parah, retensi cairan terjadi di dalam perut sehingga membusung. Istilah teknis untuk ini adalah ascites. Retensi air juga mungkin terjadi di lengan dan kaki, terutama pergelangan kaki dan tungkai bawah.
           






KELUHAN PADA MCI (MIOCARD INFRACTION)
·         Nyeri dada kiri, yang diakibatkan oleh tersumbtatnya arteri koroner  sehingg tidak bisa terjadi pertukaran O2  sehingga darah kekurangan oksigen dan  pada otot jantung  sehingga terjadi  metabolisme anaerob (tanpa oksigen) dan terjadi penimbunan asam laktat  sehingga itulah yang menimbulkan nyeri pada dada dan bisa menjalar ke dagu, leher, dan tangan,keringat dingin  karena adanya system saraf nervus fagus.
·         Pusing ,karena  tersumbat nya pembuluh darah ke otak sehingga otak kekurangan suplai darah/oksigen 
·         Berdebar-debar, bahasa medis (Palpitasi)
·         Sikopess

Keluhan yang khas ialah nyeri dada retrosternal, seperti diremas-remas, ditekan, ditusuk, panas atau ditindih barang berat. Nyeri dapat menjalar ke lengan (umumnya kiri), bahu, leher, rahang bahkan ke punggung dan epigastrium. Nyeri berlangsung lebih lama dari angina pectoris dan tak responsif terhadap nitrogliserin. Kadang-kadang, terutama pada pasien diabetes dan orang tua, tidak ditemukan nyeri sama sekali. Nyeri dapat disertai perasaan mual, muntah, sesak, pusing, keringat dingin, berdebar-debar atau sinkope. Pasien sering tampak ketakutan. Walaupun IMA dapat merupakan manifestasi pertama penyakit jantung koroner namun bila anamnesis dilakukan teliti hal ini sering sebenarnya sudah didahului keluhan-keluhan angina, perasaan tidak enak di dada atau epigastrium.
Kelainan pada pemeriksaan fisik tidak ada yang spesifik dan dapat normal. Dapat ditemui BJ yakni S2 yang pecah, paradoksal dan irama gallop. Adanya krepitasi basal menunjukkan adanya bendungan paru-paru. Takikardia, kulit yang pucat, dingin dan hipotensi ditemukan pada kasus yang relatif lebih berat, kadang-kadang ditemukan pulsasi diskinetik yang tampak atau berada di dinding dada pada IMA inferior.
Patofisiologi
Dua jenis kelainan yang terjadi pada IMA adalah komplikasi hemodinamik dan aritmia. Segera setelah terjadi IMA daerah miokard setempat akan memperlihatkan penonjolan sistolik (diskinesia) dengan akibat penurunan ejection fraction, isi sekuncup (stroke volume) dan peningkatan volume akhir distolik ventrikel kiri. Tekanan akhir diastolik ventrikel kiri naik dengan akibat tekanan atrium kiri juga naik. Peningkatan tekanan atrium kiri di atas 25 mmHg yang lama akan menyebabkan transudasi cairan ke jaringan interstisium paru (gagal jantung). Pemburukan hemodinamik ini bukan saja disebakan karena daerah infark, tetapi juga daerah iskemik di sekitarnya. Miokard yang masih relatif baik akan mengadakan kompensasi, khususnya dengan bantuan rangsangan adrenergeik, untuk mempertahankan curah jantung, tetapi dengan akibat peningkatan kebutuhan oksigen miokard. Kompensasi ini jelas tidak akan memadai bila daerah yang bersangkutan juga mengalami iskemia atau bahkan sudah fibrotik. Bila infark kecil dan miokard yang harus berkompensasi masih normal, pemburukan hemodinamik akan minimal. Sebaliknya bila infark luas dan miokard yang harus berkompensasi sudah buruk akibat iskemia atau infark lama, tekanan akhir diastolik ventrikel kiri akan naik dan gagal jantung terjadi. Sebagai akibat IMA sering terjadi perubahan bentuk serta ukuran ventrikel kiri dan tebal jantung ventrikel baik yang terkena infark maupun yang non infark. Perubahan tersebut menyebabkan remodeling ventrikel yang nantinya akan mempengaruhi fungsi ventrikel dan timbulnya aritmia.
Perubahan-perubahan hemodinamik IMA ini tidak statis. Bila IMA makin tenang fungsi jantung akan membaik walaupun tidak diobati. Hal ini disebabkan karena daerah-daerah yang tadinya iskemik mengalami perbaikan. Daerah-daerah diskinetik akibat IMA akan menjadi akinetik, karena terbentuk jaringan parut yang kaku. Miokard sehat dapat pula mengalami hipertropi. Sebaliknya perburukan hemodinamik akan terjadi bila iskemia berkepanjangan atau infark meluas. Terjadinya penyulit mekanis seperti ruptur septum ventrikel, regurgitasi mitral akut dan aneurisma ventrikel akan memperburuk faal hemodinamik jantung.
Aritmia merupakan penyulit IMA tersering dan terjadi terutama pada menit-menit atau jam-jam pertama setelah serangan. Hal ini disebabkan oleh perubahan-perubahan masa refrakter, daya hantar rangsangan dan kepekaaan terhadap rangsangan. Sistem saraf otonom juga berperan besar terhadap terjadinya aritmia. Pasien IMA inferior umumnya mengalami peningkatan tonus parasimpatis dengan akibat kecenderungan bradiaritmia meningkat, sedangkan peningkatan tonus simpatis pada IMA inferior akan mempertinggi kecenderungan fibrilasi ventrikel dan perluasan infark.





Keluhan pada gangguan iram jantung
Gangguan irama jantung bisa berbahaya. Dalam kasus-kasus yang kurang serius, gangguan irama jantung dapat menyebabkan pusing, pingsan atau mungkin tidak menimbulkan gejala sama sekali. Dalam kasus-kasus terburuk, orang yang mengalami gangguan irama jantung mungkin memerlukan alat pacu jantung atau bahkan dapat mengalami kematian mendadak.

Keluhan pada hipertensi
Hal ini dikenal sebagai risiko umum stroke, serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma arteri. Hal ini juga dikatakan menjadi penyebab utama gagal ginjal kronis. Sebagai efek hipertensi, orang yang sering menderita seperti itu dikenal memiliki harapan hidup yang lebih rendah.

Tanda dan Gejala Hipertensi

Hipertensi hanya ditentukan melalui suatu peralatan pengukuran tekanan darah ,sering kita menyebutnya Tensi meter dan membaca sistolik dan diastolik darah. Sebenarnya tidak ada tanda-tanda hipertensi yang khusus dapat diidentifikasi, melainkan berbeda-beda dari satu orang ke orang lain.
Beberapa orang sering sebagai mengalami sakit kepala, kelelahan, pusing, mengaburkan visi dan kemerahan pada wajah…dan satu yang paling berbahaya adalah penderita tidak mengalami gangguan sedikitpun , alias sehat-sehat saja !…..Tetapi ternyata bila diukur tekanan darahnya…..sudah pada posisi
Hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan stroke, yang dapat menjurus pada kerusakkan otak atau syaraf. Stroke-stroke umumnya disebabkan oleh suatu hemorrhage (kebocoran darah/leaking blood) atau suatu gumpalan darah (thrombosis) dari pembuluh-penbuluh darah yang mensupali darah ke otak. Gejala-gejala dan tanda-tanda (penemuan-penemuan pada pemeriksaan fisik) pasien dievaluasi untuk menilai kerusakkan syaraf. Sebuah stroke dapat menyebabkan kelemahan, kesemutan/rasa geli, atau kelumpuhan dari tangan-tangan atau kaki-kaki dan kesulitan-kesulitan bicara dan penglihatan. Stroke-stroke kecil yang berganda dapat menjurus pada dementia (kapasitas intelektual yang lemah/impaired intellectual capacity). Pencegahan yang paling baik untuk komplikasi-komplikasi hipertensi ini adalah kontrol tekanan darah. Studi-studi terakhir juga telah menyarankan bahwa obat-obat angiotensin receptor blockers dapat menawarkan suatu efek perlindungan tambahan melawan stroke-stroke melampaui kontrol tekanan darah.




Penjelasan jantung berdebar-debar
Setiap orang dapat memiliki potensi detak atau denyut jantung yang berdebar debar (palpitasi) dengan cepat. Hal ini dapat disebabkan karena pengaruh aktifitas yang tidak seperti biasanya yang memutuhkan energy yang sangat banyak seperti olah raga, menderita penyakit demam tinggi, atau bahkan sebuah keadaan yang menimbulkan rasa emosional seperti gugup, marah, tegang, gelisah, takut senang dengan tertawa atau melompat yang berlebihan, anemia, kekurangan magnesium dan kalium, masalah hormone, makanan, dan tumor kelenjar adrenal.  Meskipun palpitasi ini tidak begitu serius dan tidak menyebabkan kematian, namun dengan adanya debar-debar yang berlebihan akan menyebabkan gangguan dalam beraktifitas. Jantung yang berdebar mendadak disebabkan oleh saraf otonom yang tidak teratur. Rasa berdebar-debar juga dapat merupakan salah satu gejala lemah jantung. Hampir sebagian besar orang yang mengalami palpitasi tidak memiliki penyakit jantung. Sebagian kecil palpitasi disebabkan oleh gangguan irama jantung (aritmia). Fibrilasi atrial, yaitu gangguan irama jantung yang melibatkan kedua sisi serambi jantung adalah salah satu masalah jantung yang menyebabkan palpitasi
Gejalanya dapat dibedakan berdasarkan pada bagian mana jantung tersebut mengalami gangguan ketika memompa darah. Jika sebelah kiri maka  menyebabkan pengumpulan cairan di dalam paru-paru (edema pulmoner), yang menyebabkan sesak nafas yang hebat. Tanda lainnya adalah cepat letih (fatigue), gelisah/cemas (anxity), detak jantung cepat (tachycardia), batuk-batuk serta irama degub jantung tidak teratur (Arrhythmia). Sedangkan jika gagal jantung pada sebelah kanan, maka akan mengakibatkan terjadinya pengumpulan darah yang mengalir ke bagian kanan jantung. Maka akan menyebabkan pembengkakan di kaki, pergelangan kaki, tungkai, perut (ascites) dan hati (hepatomegaly). Tanda lainnya adalah mual, muntah, keletihan, detak jantung cepat serta sering buang air kecil (urin) padamalam hari.
Penyebab sinkop[
Sumbatan : gangguan pada jantung bisa di sebabkan adanya obstruksi pda jantung yang di sebabkan oleh tumor, hipertropi, pjb, jika mesin pompa dapat di alirkan air atau di paksa dengan pada saat mengalami sumbatan passti akan mengalami gangguan.
Gangguan listrik jantung : menyebabakan gangguan iram jantung  dan frekuensi denyutan sehingga volume darah



Tidak ada komentar:

Posting Komentar