Sabtu, 29 September 2012

SISTEM ENDOKRIN


SISTEM ENDOKRIN
KELENJAR PINEAL

            Pengertian Kelenjar Endokrin Secara Umum, kelenjar endokrin atau Buntu adalah kelenajar yang mengirimkan hasil sekresinya ke aliran darah yang beredar ke semua jaringan. Kelenjar yang tidak melalui duktus itu di sebut Hormon  , organ endokrin ada yang menghasilkan Hormon tunggal  dan hormone ganda , misalnya kelenjar Hipofise yang mengatur kelenjar lain . Dan system endokrin ini dapat juga mempegaruhi system pertumbuhan manusia, sehingga ada istilah Kreatinisme dan Gigantisme, itu di sebabkan oleh suatu kelenjar yang banyak dan kurang  memproduksi suatu kelenjar

Kelenjar Endokrin ini banyak fugsi dalam hidup manusia
1.      Menghasilkan hormone yang mengalirkan ke dalam darah yang di perlukan oleh jaringan dalam tubuh.
2.      Mengontrol kelenjar aktivitas tubuh
3.      Merangsang aktivitas kelenjar tubuh
4.      Merangsang pertumbuhan jaringan
5.      Mengatur metabolism dan meningkatkan daya absirpsi glukosa pada usus halu      

KELENJAR PINEAL

          Kelenjar Pineal adalah kelenjar yang paling misterius di dalam tubuh manusia. kelenjar ini mengeluarkan hormon yang sangat penting  yang disebut Melatonin, yang membuat pikiran menjadi introvertif yang memberikan rasa kebahagiaan tanpa batas serta kesadaran yang lebih tinggi.  Dan kelenjar ini juga sering di sebut kelenjar Epifise dan terdapat di bagian otak yang ventrikel berbentuk bulat merah seperti sebuah cemara .. Kelenjar ini juga menghasilkan sekresi interna dalam membantu Pankreas dan kelanjar kelamin . Mensekresikan melatonin. Untuk penghambatan fungsi reproduksi,seperti spermatogenesis, oogenesis, dan pematangan seksual, sebagai antidioksidan di otak.






Fisiologi kelenjar pienaelis
1.      Meningkatkan transport glukosa dalam sel/jaringan tubuh
2.      Meningkatkan transport asam amino ke dalam sel
3.      Meningkatklan sintesis protein di otak dan hati
4.      Menghambat kerja hormone yang sensitive terhadap lipase dan meningkatkan sintesi lipid
5.      Meningkatkan pengambilan kalsium dari cairan sekresi

          Sebenarnya Kelenjar Pineal ini menghasilkan dua macam hormon penting dalam mengendalikan aktifitas manusia. Kelenjar ini berfungsi juga mengeluarkan hormon Serotonin yang memberikan pengaruh semangat untuk melakukan aktifitas fisik. Ini terjadi khususnya pada siang hari dimana kelenjar-kelenjar yang dibawahnya sangat aktif karena kegiatan fisik tubuh. Sebaliknya pada malam hari dimana semua kelenjar-kelenjar dibawahnya menjadi kurang aktif, kelenjar ini mencapai puncak fungsinya mengeluarkan hormo           Melatonin.

          Kelenjar pineal berfungsi mengatur irama bagun-tidur yang disebut irama sirkadian (sleep-wake alert, circadian circle). Kelenjar Pineal dan hormon yang dihasilkannya, bekerja berdasarkan rangsangan cahaya. Semakin meredup cahayanya, maka semakin banyak hormon ini dihasilkan. Semakin banyak hormon ini beredar ke seluruh tubuh, maka tubuh kita merespon dengan rasa kantuk. Mekanisme ini merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh, karena dengan beristirahat, tubuh kita memiliki cukup waktu untuk mereparasi sel-sel tubuh yang rusak.

          Jika hormon ini bekerja berdasarkan rangsangan cahaya, apa pengaruhnya?
Yang paling sederhana, ada beberapa orang yang mengeluh harus mematikan lampu sebelum tidur. Ada yang hanya dengan menutup mata sudah bisa tidur. Semua adalah cara untuk mengurangi masuknya rangsangan cahaya. Inilah pentingnya penerangan yang cukup ketika belajar. Bagi pembaca yang ingin lembur malam, coba saja menyiapkan penerangan yang cukup agar rangsangan cahaya yang masuk bisa menghambat dihasilkannya hormon ini. Selain itu, orang buta total mengalami kesulitan untuk mengatur irama sirkadiannya karena tak cukup rangsangan cahaya masuk ke dalam matanya.


Teori  Tentang kelenjar pineal
Menurut pemahaman teori evolusi dari ilmu pengetahuan tentang pineal body, organ ini dulunya merupakan suatu sistem serabut saraf yang tidak teratur, yang terletak di bagian luar permukaan tengkorak kepala, khusus untuk menangkap perubahan-perubahan cahaya dan sebagai sarana penunjang bagi tuannya agar dapat melarikan diri bila diserang pemangsa.

Pemahaman seperti ini memperlihatkan bahwa kelenjar pineal melaksanakan fungsi-fungsi yang sama seperti sepasang mata, hanya saja perbedaannya keberadaannya yang secara aneh menjadi terdesak mundur sampai di bagian dalam tengkorak kepala.

Suatu hipotesa terbaru yang diusulkan David Klein sebagai kepala bidang saraf Endokrin (Neuroendocrinology) pada Lembaga Nasional Pengembangan Kesehatan Anak dan Orang (National Institute of Child Health and Human Development (NICHD)), menyatakan bahwa retina primitif telah terlatih untuk merangkap pekerjaannya, apakah itu untuk menangkap gambar atau untuk menghasilkan Melatonin. Ia percaya bahwa seiring dengan berjalannya waktu, fungsi ini akhirnya telah berpindah tempat ke kelenjar Pineal, suatu organ yang mandiri, sedangkan degenerasi dari retina sebagai penghasil melatonin pada mamalia (binatang menyusui) dapat tetap ada tanpa suatu penjelasan yang masuk akal.

Namun sekarang kelenjar Pineal dikenal sebagai suatu yang baik karena mengeluarkan Endogin, dan tentu saja masih terdiri dari sejumlah sel peka cahaya yang penting, ini adalah suatu proses jasmani yang dikenal secara ilmiah.

Yang mengejutkan adalah apabila sepasang mata ini dipindahkan, dan pada jalur anatomi di bagian depan dari kelenjar ini bila dihadapkan secara langsung ke cahaya, organ ini tetap dapat merespon serta memberikan rangsangan-rangsangan dengan cara yang sama seperti sepasang mata.






Fisiologi Hubungan Kelenjar Pineal Dan Melatonin

Kelenjar pineal itu organ berbentuk kerucut yang rata, sebesar kacang polong terletak di pusat otak tengah. Mencapai ukuran terbesar selama masa kanak-kanak, tetapi mengeras dan menyusut dengan bertambahnya usia. Produksi melatonin oleh kelenjar pineal ditentukan oleh jumlah cahaya yang diterima, karena kelenjar memainkan peranan jam tubuh, disebabkan oleh kepekaannya terhadap cahaya dan pengaturan siklus tidur-bangun.

Selama tidur malam, tingkat melatonin dalam tubuh naik, mencapai puncak antara jam 11 malam dan jam 2 pagi, dan kemudian turun secara dramatis saat hari menjelang fajar. Produksi melatonin berhubungan dengan umur, meningkat pada tiga bulan setelah lahir, memuncak pada usia enam tahun, dan mulai merosot setelah masa puber.
Kelenjar Pineal ini akan menghasilkan kelenjar Melatonin memiliki beberapa efek melalui tahapan percobaan
1.      Pada manusia , Melatonin memiliki factor inhibisi , terhadap gonadotropin dan menghambat produksi Melanin ole Melanosit di kulit
2.      mempengaruhi system kelenjar endokrin , korteks adrenal dan gonad serta mempengaruhi perkawinan mereka

Pengaruh Melatonin pada Tubuh Manusia

Melatonin memiliki susunan kimia yang sederhana, tetapi memainkan peran yang penting dalam fungsi-fungsi tubuh, mengawasi kerja berbagi kelenjar dan organ, dan mengatur produksi hormon. Juga mengendalikan kelebihan rangsangan syaraf simpatik pada tekanan darah bawah dan memperlambat kecepatan jantung, sehingga mengurangi dampak pada jantung. Juga mengurangi ketegangan jiwa, memperbaiki tidur, mengatur jam biologis tubuh, menghilangkan pengaruh dari perbedaan jam tidur, memperkuat kekebalan, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap kuman dan virus, dan mencegah kanker dan pikun.




 Dua penelitian di Amerika telah menunjukkan bahwa cahaya terang pada malam hari mengurangi produksi melatonin dan menyebabkan pengeluaran hormon estrogen pada perempuan, yang akan meningkatkan timbulnya  kanker payudara di antara para perempuan pekerja malam.

Penelitian pada bayi yang meninggal karena sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) menemukan bahwa bayi-bayi yang kelenjar pinealnya kurang berkembang, sehingga menurunkan tingkat melatonin dan melemahkan kemampuan otaknya menangani radikal bebas (molekul-molekul dengan electron tanpa pasangan), sehingga membuat otak mudah di serang kerusakan radikal bebas.
 Penelitian lain pada anak-anak dan orang dewasa pengidap kesedihan tanpa alasan menunjukkan bahwa tingkat melatonin pasien penyakit jiwa lebih rendah daripada orang yang sehat.  Dan Melatonin ini dapat di temukan pada makanan , seperti jagung, tomat, jahe, dan jail.

Kelenjar Pineal melaksanakan sejumlah besar fungsi-fungsi jasmani yang penting, seperti pengembangan seksual, metabolisme dan menghasilkan Melatonin. Namun para ilmuwan telah menemukan banyak keistimewaan yang ada di dalam kelenjar pineal yang tidak dapat dijelaskan secara sederhana, karena organ ini memiliki struktur yang unik, ilmuwan telah menyimpulkan bahwa ia telah memerankan beberapa fungsi yang tak dapat diketahui sampai sekarang ini.
Ilmu pengobatan modern telah menyatakan bahwa kelenjar yang terletak jauh di bagian dalam pusat otak ini terdiri dari sel-sel yang peka cahaya (photoreceptor cells). Namun pendapat utamanya menyebutkan bahwa keistimewaan ini hanya dapat menguraikan beberapa kemampuan terpendam yang ada pada masa-masa awal evolusi kita
Menurut pemahaman teori evolusi dari ilmu pengetahuan tentang pineal body, organ ini dulunya merupakan suatu sistem serabut saraf yang tidak teratur, yang terletak di bagian luar permukaan tengkorak kepala, khusus untuk menangkap perubahan-perubahan cahaya dan sebagai sarana penunjang bagi tuannya agar dapat melarikan diri bila diserang pemangsa.


Anatomi kelenjar Pineal
 

SISTEM ENDOKRIN
            Kelenjar endokrin menghasilkan hormon yang berfungsi untuk mengatur pertumbuhan, prilaku, reproduksi, keseimbangan, dan metabolisme. Hormon masuk ke dalam sistem peredaran darah menuju dan mempengaruhi kerja organ yang berada jauh dari kelenjar endokrin Jumlah hormon yang diperlukan untuk mempengaruhi organ sasaran sangat sedikit dan reaksinya lama.
Berdasarkan macam dan lokasi kerjanya, ada beberapa kelenjar endokrin, seperti hipofisis, tiroid, paratiroid, pankreas, adrenal, ovarium, testis, kelenjar pineal, timus, dll.
            . Hipotalamus Hipotalamus merupakan master dari hipofisis pada tubuh manusia. Selain berfungsi sebagai pengatur penting dalam sistem saraf, Mensekresikan berbagai jenis hormon yang kerjanya mempengaruhi hipofisis. Sel-sel pembebas hormon di hipotalamus adalah dua kelompok sel-sel neurosekresi Beberapa jenis hormon yang disekresikan oleh hipofisis, dihasilkan oleh sel-sel hipotalamus, yaitu ADH, TSH, dan oksitosin
            2. Kelenjar Pituitari (hipofisis)
a. Hipofisis bagian depan ( Hipofisis Anterior atau Andenohipofisis )
Berfungsi untuk menghasilkan hormon yang dapat mempengaruhi pengeluaran hormon-hormon lain; somatotropin, titrotropin, ACTH, FSH, LH, dan prolaktin.
b. Hipofisis bagian tengah (Hipofisis Lobus Intermediet)
Berfungsi untuk mensekresikan hormon melanocyt stimulating hormone (MSH) atau melanotrin. mensekresikan MSH
c. Hipofisis bagian belakang (Hipofisis Lobus Posterior atau Neurohipofisis)
Banyak mengandung serabut-serabut saraf yang menghubungkan lobus posterior dengan hipotalamus. Memproduksikan hormon ADH dan oksitosin.
            3. Kelenjar Tiroid (kelenjar gondok)
Kelenjar tiroid terdiri dari dua lobus lateral yang dihubungkan oleh isthmus. Kelenjar tiroid menghasilkan kelenjar tiroksin yng tersusun atas asam amino dan iodium.

            4. Kelenjar Paratiroid
Menghasilkan hormon parathormon (PTH) untuk mengatur dan mengontrol kadar kalsium dan fosfat dalam darah. Kekurangan PTH mengkibatkan kejang-kejang.
            5. Kelenjar Adrenal (kelenjar anak)
Kelenjar adrenal terdiri atas bagian luar (korteks) dan bagian dalam (medula). Pada korteks adrenal dihasilkan mineralokortikoid, glukokortikoid, dan gonadokortikoid.
            6. Kelenjar Pankreas
Didalam pankreas terdapat bagian yang disebut pulau-pulau Langerhans yang terdiri dari dua jenis sel yaitu, sel alfa dan sel beta. Sel alfa menghasilkan hormon glukagon sehingga kadar glukosa darah naik. sel beta memproduksi hormon insulin yang berfungsi mengubah glukosa menjadi glukogen sehingga dapat menurunkan kadar gula dalam darah.
            7. Kelenjar Kelamin
a. Kelenjar kelamin pria
Sel-sel intertistial atau sel Leydig pada kelenjar kelamin laki-laki (testis) menyeksresikan hormon testoteron. Hormon ini berfungsi merangsang pematangan sperma dan pembentukan tanda-tanda kelamin sekunder laki-laki.

b. Kelenjar Kelamin Wanita
hormon estrogen dan progesteron. Estrogen berfungsi untuk oogenesis (pembentukan sel telur), pemeliharaan fungsi organ kelamin, merangsang perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder wanita. kelamin pria
Sel-sel intertistial atau sel Leydig pada kelenjar kelamin laki-laki (testis) menyeksresikan hormon testoteron. Hormon ini berfungsi merangsang pematangan sperma dan pembentukan tanda-tanda kelamin sekunder laki-laki.
b. Kelenjar Kelamin Wanita
hormon estrogen dan progesteron. Estrogen berfungsi untuk oogenesis (pembentukan sel telur), pemeliharaan fungsi organ kelamin, merangsang perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder wanita.
            8.Kelenjar Pineal (serebri epifis)
Mensekresikan melatonin. Untuk penghambatan fungsi reproduksi,seperti spermatogenesis, oogenesis, dan pematangan seksual, sebagai antidioksidan di otak.
            9. Plasenta
Pada waktu plasenta berkembang, hormon estrogen dan progesteron dihasilkan. Plasenta juga menyeskresikan human chorionik gonadotropen (HCG) yang fungsinya sama dengan FSH dan LH.
            10. Kelenjar Timus
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar timus disebut timosin. Timosin ini berfungsi merangsang proliferasi dan pematangan limfosit




                                    DAFTAR PUSTAKA
Syaifudin H. (2006) Anatomi Fisiologi . Penerbit Buku Kedokteran EGCC , Jakarta
Irianto Kus (2004) Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis
http://books.google.co.id/books?id=F13RgtrhNc8C&pg=PA215&lpg=PA215&dq=Fisiologi+kelenjar+pineal