PERAWATAN LUKA BAKAR
.
PERAWATAN LUKA BAKAR
Perawatan luka bakar perlu di lakukan sesegera mungkin saat terjadi luka bakar, jangan menunggu terlalu lama. Meskipun begitu jangan asal menggunakan obat/salep begitu saja.Penggunaan mentega atau odol untuk mengobati luka bakar kulit tidak disarankan, karena tidak membantu sama sekali.
Perawatan luka bakar harus menggunakan obat/salep yang bisa mengurangi peradangan pada luka bakar yang terjadi. Untuk jenis obat/salep yang bisa digunakan segera tanyakan kepada dokter atau apoteker terdekat di tempat anda.
1. Pengertian Luka Bakar
Luka bakar adaalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang disebabkan oleh trauma benda tajam ataau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan hewan.
Luka bakar adalah kerusakan secara langsung maupun yang tidak langsung pada jaringan kulit yang tidak menutup kemungkinan sampai ke organ dalam, yang di sebabkan kontak langsung denagn sumber panas yaitu api, air/ uap panas, bahan kimia, radiasi, arus listrik, dan suhu sanagt dingin.
2. Menentukan luas bakar
Yang dimaksud dengan luka bakar minor adalah luka bakar dengan persyaratan:
PTL < 10% dari total permukaan tubuh orang dewasa
PTL < 5% dari total permukaan tubuh anak-anak
FTL < 1% dari total luas tubuh
Tidak ada komorbiditas
Penentuan luas luka bakar adalah dengan menggunakan criteria “RULE OF NINE” dari Wallace:
Luka bakar derajat dua
Luka bakar derajat dua mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
Kerusakan kulit meliputi kulit paling luar (epidermis) dan sebagian kulit bagian dalam (dermis).
Biasanya reaksi radang lebih berat, kulit tampak berair disertai lepuh (gelembung berisi cairan). Permukaan area luka berwarna merah atau pucat, sering terletak lebih tinggi dari kulit normal.
Waktu penyembuhan. Luka bakar derajat dua yang dangkal dapat sembuh sendiri dalam waktu 10-14 hari. Pada luka bakar derajat dua yang dalam, yaitu bila folikel rambut, kelenjar keringat dan sebasea terkena meski hanya sebagian kecil. Penyembuhannya lebih lama, bisa mencapai satu bulan.
1. Persiapan pasien luka bakar
· Pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
· Pasien di beri penjelasan apa manfaat pada perawatan luka bakar
· Jika pasien tidak sadar di beritahu dengan keluarga pasien
2. Persiapan alat pada luka bakar
a. Alat Seteril
· 1 Pinset anatomi
· 2 pinset chirurgis
· 2 klem arteri
· 1 gunting lurus
· 2 kapas lidi
· 10-15 lembar kassa seteril
· 5 buah deppers
· mangkok seteril
· 1 tong sampak
b. Alat Tidak Seteril
· Gunting pembalut
· Plester kecil
· Botol berisi bensin cuci
· Mercurohroom
· Bengkok
· NaCl 1 ml, 500 cc
· Zalf Dermazia
· Kantong Plastik
· Obat-obatan desinfektan ( Savlon, bethadine, dll )
3. Prosedur Perawatan pertama
Pertama luka bakar harus dicuci dengan menggunakan larutan detergent encer (baby soap), kita bersihkan kulit yang telah rusak. Luka dikeringkan dan dapat dioleskan mecurochrom atau silver sulfa diazine. Dalam penanganan luka diperlukan material protektif untuk menciptakan lingkungan yang optimal untuk penyembuhan luka, melindungi luka dari bakteria, dari gesekan dan menyerap ekudat yang keluar, inilah yang disebut sebagai dressing.
Terdapat berbagai macam jenis dressing, dimulai dari tradisional (madu) konvensional/passive occlusive dressing (terbuka: krim mebo, krim silversulfadiazine; tertutup: kasa basah, kasa kering, pembebatan) modern dressing/active occlusive dressing (absorbent cellulosic material, tulle grass dressing dan film dressing).
· Segera setelah terbakar, dinginkan luka dengan air dingin, yang terbaik dengan temperatur 20oC selama 15 menit
· Luka bakar tingkat I tidak memerlukan pengobatan khusus, dibersihkan dan diberi analgetika saja.
· Luka bakar tingkat II dan III, penderita dibersihkan seluruh tubuhnya, rambutnya dikeramasi, kuku-kuku dipotong, lalu lukanya dibilas dengan cairan yang mengandungdesinfektan seperti sabun cetrimid 0,5% (savlon) atau Kalium permanganat. Kulit-kulit yang mati dibuang, bullae dibuka karena kebanyakan cairan di dalamnya akan terinfeksi
Perawatan Definitif
· Perawatan tertutup
Setelah luka bersih, ditutup dengan selapis kain steril berlubang-lubang (tulle) yang mengandung vaselin dengan atau tanpa antibiotika lalu dibebat tebal untuk mencegah evaporasi dan melindungi kulit dari trauma dan bakteri. Sendi-sendi ditempatkan pada posisi full extension.
· Perawatan Terbuka
Eksudat yang keluar dari luka beserta debris akan mengering akan menjadi lapisan eschar. Penyembuhan akan berlangsung dibawah eschar. Penderita dirawat di dalam ruangan isolasi. Setiap eschar yang pecah harus diberikan obat-obatan lokal dan dikontrol bila ada penumpukan pus dibawah eschar maka haru dilakukan pempukaan eschar (escharotomi).
· Perawatan Semi terbuka
Sama seperti perawatan terbuka tetapi diberikan juga obat-obatan lokal. Obat lokal berberntuk krim yang akan melunakkan eschar dan memudahkan perawatan untuk dibersihkan.
Obat-obatan yang di gunakan untuk menangani luka bakar
· Comforting : dapat dilakukan pemberian pengurang rasa nyeri, berupa
· Paracetamol dan codein (PO-per oral)- 20-30mg/kg
· Morphine (IV-intra vena) 0,1mg/kg diberikan dengan dosis titrasi bolus
· Morphine (I.M-intramuskular) 0,2mg/kg
· Silver sulfadiazin krim 1% diberikan sehari sekali. Silver sulfadiazin bekerja sebagai bakterisida yang efektif terhadap kuman gram positif.
r-debarMandi
Badan penderita setiap 1-2 hari setelah resusitasi selesai harus dibersihkan dari kotoran yang melekat dengan memandikannya. Luka dibilas dengan cairan yang mengandung desinfektan (savlon 1:30 atau Kalium Permanganat 1:10.000). Escharotomi pada perawatan terbuka umumnya dikerjakan pada minggu kedua dengan cara eksisi memakai pisau, dermatom, elektro
Cara mengatasi gangguan keseimbangan cairan pada luka bakar
Protokol pemberian cairan mengunakan rumus Brooke yang sudah dimodifikasi yaitu :
- 24 jam I : Ciran Ringer Lactat : 2,5 – 4 cc/kg BB/% LB.
a. ½ bagian diberikan dalam 8 jam pertama (dihitung mulai dari jam kecelakaan).
b.½ bagian lagi diberikan dalam 16 jam berikutnya.
- 24 jam II : Cairan Dex 5 % in Water : 24 x (25 + % LLB) X BSA cc.
- Albumin sebanyak yang diperlukan, (0,3 – 0,5 cc/kg/%)
Prosedur kerja pada luka bakar
1. Perawat cuci tangan
2. Balutan lama dibuka dan dibuang pada tempatnya
3. Bekas plester dibersihkan dengan kapas bensin
4. Luka dibersihkan dengan cairan NaCl ka satu arah dengan menggunakan deppers
5. Deppers kotor dibuang pada tempatnya
6. Pinset yang sudah dipakai disimpan pada bengkok yang bersisi desinfektan
7. Kemudian luka diobati dengan mercurohroom, setelah itu luka diberi zalf Dermazim dengan menggunakan tongspatel
8. Luka ditutup dengan kasa seteril secukupnya
9. Luka dibalut/diplester dengan rapih
10. Setelah selesai pasien dirapihkan dan alat-alat dibereskan ketempat semula
11. Perawat cuci tangan
KASUS :
Pada tanggal 11 November 2011 pukul 11.00 wib Seorang anak laki-laki yang berumur 11 thn datang ke Rumah Sakit Sarmut Di Jakarta dan di bawa oleh keluarganya , datang dengan keluhan terkena percikan api , Pasien terkena percikan api ketika sedang bermain-main dengan teman-teman nya, dan bagian tubuh yang terkena adalah dada,leher dan lengan bagian depan . keluarga mengatakan pasien sempat tidak sadar selama 5 menit. dan ketika terbangun pasien mengatakan nyeri di sekitar luka , haus, susah bernapas , jantung berdebar dan pasien tampak ada bullae,pucat, kulit tampak berwarna merah,dan tampak berair, melepuh, adanya lesi ,kulit kering,nafas mengi pasien di beri infus,oksigen ,turgor kulit jelek, pasien tampak sesak nafas dan saat di lakukan pemeriksaan vital sign:
TD :100/10 mmHg
RR: 32 x/i
HR: 95x/i
TEMP: 38,9
Skala nyeri:7
Klasifikasi Data
DATA SUBJEKTIF | DATA OBJEKTIF |
- Pasien mengeluh susah bernafas - Pasien mengeluh nyeri pada daerah sekitar luka - Pasien mengeluh jantung berdebar-debar. - Pasien mengeluh haus. | - Pasien tampak meringis - Terdapat bullae - Kulit tampak pucat - Lesi - Kulit kering - Kulit tampak berwarna merah - Kulit melepuh - Tampak sesak nafas - Nafas mengi. - Vital sign TD :100/90 mmHg RR: 32 x/i HR: 95x/i TEMP: 38,9 Skala nyeri:7 |
ANALISA DATA
SYNTOM | ETIOLOGI | PROBLEM | |||
- Pasien mengeluh sesak napas, dan suara nafas mengi.,Jantung berdebar-debar Vital sign TD :100/90 mmHg Temp:38.9 RR: 32 x/I Skala nyeri:7 HR: 95x/i Pasien mengeluh nyeri pada daerah sekitar luka, wajah pasien tampak meringis kesakitan, TD :100/90 mmHg Temp:38.9 RR: 32 x/I Skala nyeri:7 HR: 95x/i - Pasien mengeluh haus.,turgor jelek, Kulit bersisik atau kering, Kulit melepuh,berair. TD :100/10 mmHg HR : 95x/i TEMP : 38,9 | Trauma pada leher Cedera jalan napas Obstruksi pada trachea(saluran pernapasan) Panas api Kerusakan ujung-ujung syaraf sensorik Kapiler-kapiler tidak terisi oleh darah,oksigen Nyeri Out put yang berlebihan (bullae,edema,melepuh,berair) dan input yang kurang Hipermetabolik Defisit cairan | Pola napas tidak efektif Nyeri Kekuarangan volume cairan |
DIAGNOSA KEPERAWATAN
- Pola napas tidak efektif B/D Cedera jalan napas D/D Pasien mengeluh sesak napas, dan pasien tampak suara nafas mengi,jantung berdebar-debar.
Vital sign
TD :100/90 mmHg Temp:38.9
RR: 32 x/I Skala nyeri:7
HR: 95x/i
- Nyeri B/D Kerusakan ujung-ujung syaraf sensorik D/D Pasien mengeluh nyeri pada daerah sekitar luka, wajah pasien tampak meringis kesakitan, TD :100/90 mmHg Temp:38.9
RR: 32 x/I Skala nyeri:7
HR: 95x/i
- Kekuarangan volume cairan B/D Out put yang berlebihan D/D Pasien mengeluh haus.,turgor jelek, Kulit bersisik atau kering, Kulit melepuh,berair.
TD :100/90 mmHg
HR : 95x/i
TEMP : 38,9
ASUHAN KEPERAWATAN
DX. KEPERAWATAN | TUJUAN | INTERVENSI | RASIONAL | IMPLEMENTASI | EVALUASI |
Pola napas tidak efektif B/D Cedera jalan napas D/D Pasien mengeluh sesak napas, dan pasien tampak suara nafas mengi,jantung berdebar-debar. Vital sign TD :100/90 mmHg Temp:38.9 RR: 32 x/I Skala nyeri:7 HR: 95x/i | TJPEN - Pola nafas kembali efektif TJPAN - Agar pernapsan menjadi normal | - Kaji pola irama, kedalaman pernafasan - Berikan oksigen - Beri obat bronkodilator kol. Dengan dr - Auskultasi | - Untuk melihat tingkat pernapasan dan ekspansi paru - Mengurangi sesak dan kerja paru - Melebarkan jalan napas - Perhatian untuk suara nafas | Jam 08.00 Kaji pola irama, kedalaman pernafasan Berikan oksigen Jam 09.00 Beri obat bronkodilator kol. Dengan dr Jam 09.30 Auskultasi Paru(suara mengi atau tidak) | S: Pasien mengatakan sesak napas hilang O:Pasien tampak fresh palpitasi(-),suara napas (-) TD :120/80 mmHg Temp:37 RR: 16-20 x/Ii Skala nyeri:(-) HR: 80/i A:Masalah teratasi P:Intevensi di hentikan |
Nyeri B/D Kerusakan ujung-ujung syaraf sensorik D/D Pasien mengeluh nyeri pada daerah sekitar luka, wajah pasien tampak meringis kesakitan, TD :100/90 mmHg Temp:38.9 RR: 32 x/I Skala nyeri:7 HR: 95x/i | TJPEN - Kebutuhan rasa nyaman sedikit terpenuhi TJPAN - Kebutuhan rasa nyaman terpenuhi | - Berikan anlgesik narkotik sebelum perawatan luka - Kaji TTV dan skala nyeri - Berikan posisi nyaman pada pasien untuk menghindari tertekan nya daerah luka | Untuk mengurangi rasa nyeri pada saat pembersihan luka - Untuk mengetahui keadaan umum klien, dan adanya nyeri dapat berpengaruh dengan TD :100/90 mmHg Temp:38.9 RR: 32 x/I Skala nyeri:7 HR: 95x/i - Dengan posisi yang nyaman dapat menghindari luka terkena dengan gangguan di sekitar | Jam 10.00 Memberikan anlgesik narkotik ciproploxasin sebelum perawatan luka Jam 10.30 Mengkaji TTV Jam 11.00 Memberikan posisi nyaman pada pasien untuk menghindari tertekan nya daerah luka (pasien diposisikan terlentang : supinasi ) | S: Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang O:Wajah pasien tampak sedikit fresh TD : 110/90 mmHg Temp : 38 RR: 25 x/I Skala nyeri:5 HR: 85x/i A:masalah belum teratasi P:Intervensi di lanjutkan |
- Kekuarangan volume cairan B/D Out put yang brlebihan D/D Pasien mengeluh haus.,turgor jelek, Kulit bersisik atau kering, Kulit melepuh,berair TD :100/90 mmHg HR : 95x/i TEMP : 38,9 | TJPEN - Kebutuhan Cairan Terpenuhi TJPAN - Keseimbangancairan adekuat | - Berikan infus dan kaji system kardiovaskuler - Hitung input dan output - Beri antidiuetik sesuai dengan dosis - Bersihkan luka | - Menggantikan cairan yang sudah hilang - Untuk melihat homoestasis cairan - Untuk mengurangi cairan keluar - Untuk menghindari terjadinya infeksi | Jam 08.00 Memasang infuse line di tangan sebelah kanan dengan cairan RL 40 tts/mnt Jam 11.30 Hitung input dan output Jam12.00 Memberi antidiuetik sesuai dengan dosis Jam 10.00 Merawat luka dan membersihkan luka dengan memberikan therapy : burnazine zalf 0,5 mg | S:Pasien mengatakan bulae ,kulit kering,haus, telah hilang O:Kulit pasien tampak bersih,bullae(-),kulit kering(-),turgor(-) dan TD 120/80 mmHg HR : 80x/i TEMP : 37 ℃ A:Masalah teratasi P: ntervensi di hentikan. |
LANJUTAN INTERVENSI DIAGNOSA NYERI
DIAGNOSA KEPERAWATAN | TUJUAN | INTERVENSI | RASIONAL | IMPLEMENTASI | EVALUASI |
Nyeri B/D Kerusakan ujung-ujung syaraf sensorik D/D Pasien mengeluh nyeri pada daerah sekitar luka, wajah pasien tampak meringis kesakitan, TD :100/90 mmHg Temp:38.9 RR: 32 x/I Skala nyeri:7 HR: 95x/i | TJPEN Tetap mempertahankan rasa nyaman TJPAN Agar rasa nyaman dapat hilang | K aji kembali dengan intensitas keadaan nyeri pasien Berikan perawatan luka yang baik dan benar aji deng intensif keadaan nyeri kliepn | Untuk menghilangkan rasa nyeri pasien Agar luka pasien cepat sembuh dan tidak terjadi komplikasi | Jam 08.00 Mengkaji kembali dengan intensitas keadaan nyeri pasien Memberikan perawatan luka yang baik dan benar | S: Pasien mengatakan nyeri hilang O:Wajah pasien tampak fresh TD : 120/90 mmHg Temp : 37 RR: 20x/I Skala nyeri:5 HR: 80x/i A:masalah Teratasi P; Intervensi di hentikan |
Catatan Perkembangan
NO | Dx | IMPLEMENTASI | EVALUASI |
1. 2. 3. | Pola napas tidak efektif B/D Cedera jalan napas D/D Pasien mengeluh sesak napas, dan pasien tampak suara nafas mengi,jantung berdebar-debar. Vital sign TD :100/90 mmHg Temp:38.9 RR: 32 x/I Skala nyeri:7 HR: 95x/i Nyeri B/D Kerusakan ujung-ujung syaraf sensorik D/D Pasien mengeluh nyeri pada daerah sekitar luka, wajah pasien tampak meringis kesakitan, TD :100/90 mmHg Temp:38.9 RR: 32 x/I Skala nyeri:7 HR Kekuarangan volume cairan B/D Out put yang brlebihan D/D Pasien mengeluh haus.,turgor jelek, Kulit bersisik atau kering, Kulit melepuh,berair TD :100/90 mmHg HR : 95x/i TEMP : 38,9 | Jam 08.00 - Kaji pola irama, kedalaman pernafasan - Berikan oksigen Jam 09.00 - Beri obat bronkodilator kol. Dengan dr Jam 09.30 - Auskultasi Paru(suara mengi atau tidak) Jam 10.00 - Memberikan anlgesik narkotik sebelum perawatan luka Jam 10.30 - Mengkaji TTV Jam 11.00 - Memberikan posisi nyaman pada pasien untuk menghindaritertekan nya daerah luka Jam 08.00 - Memberikan infus dan kaji system kardiovaskuler Jam 11.30 - Hitung input dan output Jam12.00 - Memberi antidiuetik sesuai dengan dosis Jam 13.00 Membersihakan luka | S: Pasien mengatakan sesak napas hilang O:Wajah pasien tampak fresh TD : 120/90 mmHg Temp : 37 RR: 20x/I Skala nyeri:5 HR: 80x/i A:masalah Teratasi P; Intervensi di hentikan S: Pasien mengatakan nyeri hilang O:Wajah pasien tampak fresh TD : 120/90 mmHg Temp : 37 RR: 20x/I Skala nyeri:5 HR: 80x/i A:masalah Teratasi P; Intervensi di hentikan S: Pasien mengatakan nyeri hilang O:Wajah pasien tampak fresh TD : 120/90 mmHg Temp : 37 RR: 20x/I Skala nyeri:5 HR: 80x/i A:masalah Teratasi P; Intervensi di hentikan |
KESIMPULAN
Pada kasus luka bakar ini merupaka hal yang harus di antisipasi , seperti pada luka bakar derajat dua ini membutuhkan waktu dalam melakukan perawatan yang intensif dan pemberian terapi yang teratur, agar tidak terjai komplikasi .
Jadi, dengan ini kita harus menghindari hal –hal yang berbahaya. Dan luka bakar ini membutuhkan oksigen, cairan infuse dan yang laen nya.
SARAN
Dalam kasus ini ini harapakan agar kita dapat menghindari hal yang berhabahaya terutama yang bersifat panas, dan jika terkena luka bakar segera di tangani dan jangan member pasta gigi, es ataupun yang lain karena hal ters
Tidak ada komentar:
Posting Komentar