Kamis, 28 Maret 2013
Sabtu, 29 September 2012
SISTEM ENDOKRIN
SISTEM ENDOKRIN
KELENJAR PINEAL
Pengertian Kelenjar Endokrin Secara Umum,
kelenjar endokrin atau Buntu adalah kelenajar yang mengirimkan hasil sekresinya
ke aliran darah yang beredar ke semua jaringan. Kelenjar yang tidak melalui
duktus itu di sebut Hormon , organ
endokrin ada yang menghasilkan Hormon tunggal
dan hormone ganda , misalnya kelenjar Hipofise yang mengatur kelenjar
lain . Dan system endokrin ini dapat juga mempegaruhi system pertumbuhan
manusia, sehingga ada istilah Kreatinisme dan Gigantisme, itu di sebabkan oleh
suatu kelenjar yang banyak dan kurang
memproduksi suatu kelenjar
Kelenjar Endokrin ini banyak fugsi dalam hidup
manusia
1. Menghasilkan
hormone yang mengalirkan ke dalam darah yang di perlukan oleh jaringan dalam
tubuh.
2. Mengontrol
kelenjar aktivitas tubuh
3. Merangsang
aktivitas kelenjar tubuh
4. Merangsang
pertumbuhan jaringan
5. Mengatur
metabolism dan meningkatkan daya absirpsi glukosa pada usus halu
KELENJAR PINEAL
Kelenjar Pineal adalah kelenjar yang
paling misterius di dalam tubuh manusia. kelenjar ini mengeluarkan hormon yang
sangat penting yang disebut Melatonin,
yang membuat pikiran menjadi introvertif yang memberikan rasa kebahagiaan tanpa
batas serta kesadaran yang lebih tinggi. Dan kelenjar ini juga sering di
sebut kelenjar Epifise dan terdapat di bagian otak yang ventrikel berbentuk bulat
merah seperti sebuah cemara .. Kelenjar ini juga menghasilkan sekresi interna
dalam membantu Pankreas dan kelanjar kelamin . Mensekresikan melatonin. Untuk
penghambatan fungsi reproduksi,seperti spermatogenesis, oogenesis, dan
pematangan seksual, sebagai antidioksidan di otak.
Fisiologi kelenjar
pienaelis
1.
Meningkatkan transport glukosa dalam
sel/jaringan tubuh
2.
Meningkatkan transport asam amino ke dalam
sel
3.
Meningkatklan sintesis protein di otak dan
hati
4.
Menghambat kerja hormone yang sensitive
terhadap lipase dan meningkatkan sintesi lipid
5.
Meningkatkan pengambilan kalsium dari cairan
sekresi
Sebenarnya Kelenjar Pineal ini menghasilkan dua macam hormon penting dalam mengendalikan aktifitas manusia. Kelenjar ini berfungsi juga mengeluarkan hormon Serotonin yang memberikan pengaruh semangat untuk melakukan aktifitas fisik. Ini terjadi khususnya pada siang hari dimana kelenjar-kelenjar yang dibawahnya sangat aktif karena kegiatan fisik tubuh. Sebaliknya pada malam hari dimana semua kelenjar-kelenjar dibawahnya menjadi kurang aktif, kelenjar ini mencapai puncak fungsinya mengeluarkan hormo Melatonin.
Kelenjar pineal berfungsi mengatur irama bagun-tidur yang disebut irama sirkadian (sleep-wake alert, circadian circle). Kelenjar Pineal dan hormon yang dihasilkannya, bekerja berdasarkan rangsangan cahaya. Semakin meredup cahayanya, maka semakin banyak hormon ini dihasilkan. Semakin banyak hormon ini beredar ke seluruh tubuh, maka tubuh kita merespon dengan rasa kantuk. Mekanisme ini merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh, karena dengan beristirahat, tubuh kita memiliki cukup waktu untuk mereparasi sel-sel tubuh yang rusak.
Jika hormon ini bekerja berdasarkan rangsangan cahaya, apa pengaruhnya?
Yang paling sederhana, ada beberapa orang yang mengeluh harus mematikan lampu sebelum tidur. Ada yang hanya dengan menutup mata sudah bisa tidur. Semua adalah cara untuk mengurangi masuknya rangsangan cahaya. Inilah pentingnya penerangan yang cukup ketika belajar. Bagi pembaca yang ingin lembur malam, coba saja menyiapkan penerangan yang cukup agar rangsangan cahaya yang masuk bisa menghambat dihasilkannya hormon ini. Selain itu, orang buta total mengalami kesulitan untuk mengatur irama sirkadiannya karena tak cukup rangsangan cahaya masuk ke dalam matanya.
Teori Tentang kelenjar pineal
Menurut pemahaman teori
evolusi dari ilmu pengetahuan tentang pineal body, organ ini dulunya merupakan
suatu sistem serabut saraf yang tidak teratur, yang terletak di bagian luar
permukaan tengkorak kepala, khusus untuk menangkap perubahan-perubahan cahaya
dan sebagai sarana penunjang bagi tuannya agar dapat melarikan diri bila
diserang pemangsa.
Pemahaman seperti ini
memperlihatkan bahwa kelenjar pineal melaksanakan fungsi-fungsi yang sama
seperti sepasang mata, hanya saja perbedaannya keberadaannya yang secara aneh
menjadi terdesak mundur sampai di bagian dalam tengkorak kepala.
Suatu hipotesa terbaru yang
diusulkan David Klein sebagai kepala bidang saraf Endokrin (Neuroendocrinology)
pada Lembaga Nasional Pengembangan Kesehatan Anak dan Orang (National Institute
of Child Health and Human Development (NICHD)), menyatakan bahwa retina
primitif telah terlatih untuk merangkap pekerjaannya, apakah itu untuk
menangkap gambar atau untuk menghasilkan Melatonin. Ia percaya bahwa seiring
dengan berjalannya waktu, fungsi ini akhirnya telah berpindah tempat ke
kelenjar Pineal, suatu organ yang mandiri, sedangkan degenerasi dari retina
sebagai penghasil melatonin pada mamalia (binatang menyusui) dapat tetap ada
tanpa suatu penjelasan yang masuk akal.
Namun sekarang kelenjar
Pineal dikenal sebagai suatu yang baik karena mengeluarkan Endogin, dan tentu
saja masih terdiri dari sejumlah sel peka cahaya yang penting, ini adalah suatu
proses jasmani yang dikenal secara ilmiah.
Yang mengejutkan adalah
apabila sepasang mata ini dipindahkan, dan pada jalur anatomi di bagian depan
dari kelenjar ini bila dihadapkan secara langsung ke cahaya, organ ini tetap
dapat merespon serta memberikan rangsangan-rangsangan dengan cara yang sama seperti
sepasang mata.
Fisiologi
Hubungan Kelenjar Pineal Dan Melatonin
Kelenjar pineal itu organ
berbentuk kerucut yang rata, sebesar kacang polong terletak di pusat otak
tengah. Mencapai ukuran terbesar selama masa kanak-kanak, tetapi mengeras dan
menyusut dengan bertambahnya usia. Produksi
melatonin oleh kelenjar pineal ditentukan oleh jumlah cahaya yang diterima,
karena kelenjar memainkan peranan jam tubuh, disebabkan oleh kepekaannya
terhadap cahaya dan pengaturan siklus tidur-bangun.
Selama tidur malam, tingkat
melatonin dalam tubuh naik, mencapai puncak antara jam 11 malam dan jam 2 pagi,
dan kemudian turun secara dramatis saat hari menjelang fajar. Produksi
melatonin berhubungan dengan umur, meningkat pada tiga bulan setelah lahir,
memuncak pada usia enam tahun, dan mulai merosot setelah masa puber.
Kelenjar Pineal ini akan
menghasilkan kelenjar Melatonin memiliki beberapa efek melalui tahapan
percobaan
1.
Pada manusia , Melatonin memiliki factor
inhibisi , terhadap gonadotropin dan menghambat produksi Melanin ole Melanosit
di kulit
2.
mempengaruhi system kelenjar endokrin ,
korteks adrenal dan gonad serta mempengaruhi perkawinan mereka
Pengaruh
Melatonin pada Tubuh Manusia
Melatonin memiliki susunan
kimia yang sederhana, tetapi memainkan peran yang penting dalam fungsi-fungsi
tubuh, mengawasi kerja berbagi kelenjar dan organ, dan mengatur produksi
hormon. Juga mengendalikan kelebihan rangsangan syaraf simpatik pada tekanan darah
bawah dan memperlambat kecepatan jantung, sehingga mengurangi dampak pada
jantung. Juga mengurangi ketegangan jiwa, memperbaiki tidur, mengatur jam
biologis tubuh, menghilangkan pengaruh dari perbedaan jam tidur, memperkuat
kekebalan, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap kuman dan virus, dan mencegah
kanker dan pikun.
Dua penelitian di Amerika telah menunjukkan
bahwa cahaya terang pada malam hari mengurangi produksi melatonin dan
menyebabkan pengeluaran hormon estrogen pada perempuan, yang akan meningkatkan
timbulnya kanker payudara di antara para
perempuan pekerja malam.
Penelitian pada bayi yang
meninggal karena sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) menemukan bahwa
bayi-bayi yang kelenjar pinealnya kurang berkembang, sehingga menurunkan
tingkat melatonin dan melemahkan kemampuan otaknya menangani radikal bebas (molekul-molekul
dengan electron tanpa pasangan), sehingga membuat otak mudah di serang
kerusakan radikal bebas.
Penelitian lain pada anak-anak dan orang
dewasa pengidap kesedihan tanpa alasan menunjukkan bahwa tingkat melatonin
pasien penyakit jiwa lebih rendah daripada orang yang sehat. Dan Melatonin ini dapat di temukan pada
makanan , seperti jagung, tomat, jahe, dan jail.
Kelenjar
Pineal melaksanakan sejumlah besar fungsi-fungsi jasmani yang penting, seperti
pengembangan seksual, metabolisme dan menghasilkan Melatonin. Namun para
ilmuwan telah menemukan banyak keistimewaan yang ada di dalam kelenjar pineal
yang tidak dapat dijelaskan secara sederhana, karena organ ini memiliki
struktur yang unik, ilmuwan telah menyimpulkan bahwa ia telah memerankan beberapa
fungsi yang tak dapat diketahui sampai sekarang ini.
Ilmu
pengobatan modern telah menyatakan bahwa kelenjar yang terletak jauh di bagian
dalam pusat otak ini terdiri dari sel-sel yang peka cahaya (photoreceptor
cells). Namun pendapat utamanya menyebutkan bahwa keistimewaan ini hanya dapat
menguraikan beberapa kemampuan terpendam yang ada pada masa-masa awal evolusi
kita
Menurut
pemahaman teori evolusi dari ilmu pengetahuan tentang pineal body, organ ini
dulunya merupakan suatu sistem serabut saraf yang tidak teratur, yang terletak
di bagian luar permukaan tengkorak kepala, khusus untuk menangkap
perubahan-perubahan cahaya dan sebagai sarana penunjang bagi tuannya agar dapat
melarikan diri bila diserang pemangsa.
Anatomi kelenjar Pineal
SISTEM ENDOKRIN
Kelenjar endokrin
menghasilkan hormon yang berfungsi untuk mengatur pertumbuhan, prilaku,
reproduksi, keseimbangan, dan metabolisme. Hormon masuk ke dalam sistem
peredaran darah menuju dan mempengaruhi kerja organ yang berada jauh dari
kelenjar endokrin Jumlah hormon yang diperlukan untuk mempengaruhi organ
sasaran sangat sedikit dan reaksinya lama.
Berdasarkan macam dan lokasi kerjanya, ada beberapa kelenjar endokrin,
seperti hipofisis, tiroid, paratiroid, pankreas, adrenal, ovarium, testis, kelenjar
pineal, timus, dll.
. Hipotalamus Hipotalamus merupakan master dari hipofisis pada tubuh
manusia. Selain berfungsi sebagai pengatur penting dalam sistem saraf,
Mensekresikan berbagai jenis hormon yang kerjanya mempengaruhi hipofisis.
Sel-sel pembebas hormon di hipotalamus adalah dua kelompok sel-sel neurosekresi
Beberapa jenis hormon yang disekresikan oleh hipofisis, dihasilkan oleh sel-sel
hipotalamus, yaitu ADH, TSH, dan oksitosin
2.
Kelenjar Pituitari (hipofisis)
a. Hipofisis bagian depan ( Hipofisis Anterior atau Andenohipofisis )
Berfungsi untuk menghasilkan hormon yang dapat mempengaruhi pengeluaran
hormon-hormon lain; somatotropin, titrotropin, ACTH, FSH, LH, dan prolaktin.
b. Hipofisis bagian tengah (Hipofisis Lobus Intermediet)
Berfungsi untuk mensekresikan hormon melanocyt stimulating hormone (MSH)
atau melanotrin. mensekresikan MSH
c. Hipofisis bagian belakang (Hipofisis Lobus Posterior atau
Neurohipofisis)
Banyak mengandung serabut-serabut saraf yang menghubungkan lobus
posterior dengan hipotalamus. Memproduksikan hormon ADH dan oksitosin.
3.
Kelenjar Tiroid (kelenjar gondok)
Kelenjar tiroid terdiri dari dua lobus lateral yang dihubungkan oleh
isthmus. Kelenjar tiroid menghasilkan kelenjar tiroksin yng tersusun atas asam
amino dan iodium.
4.
Kelenjar Paratiroid
Menghasilkan hormon parathormon (PTH) untuk mengatur dan mengontrol
kadar kalsium dan fosfat dalam darah. Kekurangan PTH mengkibatkan
kejang-kejang.
5.
Kelenjar Adrenal (kelenjar anak)
Kelenjar adrenal terdiri atas bagian luar (korteks) dan bagian dalam
(medula). Pada korteks adrenal dihasilkan mineralokortikoid, glukokortikoid,
dan gonadokortikoid.
6.
Kelenjar Pankreas
Didalam pankreas terdapat bagian yang disebut pulau-pulau Langerhans
yang terdiri dari dua jenis sel yaitu, sel alfa dan sel beta. Sel alfa
menghasilkan hormon glukagon sehingga kadar glukosa darah naik. sel beta
memproduksi hormon insulin yang berfungsi mengubah glukosa menjadi glukogen
sehingga dapat menurunkan kadar gula dalam darah.
7.
Kelenjar Kelamin
a. Kelenjar kelamin pria
Sel-sel intertistial atau sel
Leydig pada kelenjar kelamin laki-laki (testis) menyeksresikan hormon
testoteron. Hormon ini berfungsi merangsang pematangan sperma dan
pembentukan tanda-tanda kelamin sekunder laki-laki.
b. Kelenjar Kelamin Wanita
hormon estrogen dan
progesteron. Estrogen berfungsi untuk oogenesis (pembentukan sel telur),
pemeliharaan fungsi organ kelamin, merangsang perkembangan ciri-ciri kelamin
sekunder wanita. kelamin pria
Sel-sel intertistial
atau sel Leydig pada kelenjar kelamin laki-laki (testis) menyeksresikan hormon
testoteron. Hormon ini berfungsi merangsang pematangan sperma dan pembentukan
tanda-tanda kelamin sekunder laki-laki.
b. Kelenjar Kelamin
Wanita
hormon estrogen dan
progesteron. Estrogen berfungsi untuk oogenesis (pembentukan sel telur),
pemeliharaan fungsi organ kelamin, merangsang perkembangan ciri-ciri kelamin
sekunder wanita.
8.Kelenjar Pineal (serebri epifis)
Mensekresikan melatonin. Untuk penghambatan fungsi reproduksi,seperti
spermatogenesis, oogenesis, dan pematangan seksual, sebagai antidioksidan di
otak.
9.
Plasenta
Pada waktu plasenta berkembang, hormon estrogen dan progesteron
dihasilkan. Plasenta juga menyeskresikan human chorionik gonadotropen (HCG)
yang fungsinya sama dengan FSH dan LH.
10.
Kelenjar Timus
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar timus disebut timosin. Timosin ini
berfungsi merangsang proliferasi dan pematangan limfosit
DAFTAR PUSTAKA
Syaifudin H. (2006) Anatomi Fisiologi . Penerbit Buku Kedokteran EGCC ,
Jakarta
Irianto Kus (2004) Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis
http://books.google.co.id/books?id=F13RgtrhNc8C&pg=PA215&lpg=PA215&dq=Fisiologi+kelenjar+pineal
Langganan:
Postingan (Atom)